Pilpres, pilgub, pilbup, pilleg telah dan akan menyedot anggaran yang tidak sedikit disamping pasti akan menjemukan (membosankan) rakyat pemilih. Dengan keseimbangan antara ratio (rasionalitas) dan emosi sangatlah manusiawi jika kita menyayangkan penghamburan energi yang luar biasa besarnya itu.
Dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor kemarin dihabiskan biaya 43 milyar rupiah, dari 2,8 juta pemegang hak pilih hanya 1,7 juta orang saja yang turut menyalurkan haknya, sementara yang 1,1 juta golput. Sungguh sangat disayangkan dan patut disesalkan.
Eeeh... ada CaBup yang tidak mau menerima kekalahannya lantas merekayasa untuk dilakukan putaran ke 2 yang juga akan menyerap dana 25 milyar. Entah apa yang ada dibenaknya, padahal uang sebanyak itu cukup untuk mendirikan 25 SLTP Negeri yang sangat dibutuhkan rakyat.
Sumber Catatan Harian (5 September 2008, Pukul 04;16;32)
www.wawankusnun.blogspot.com
www.friendster.com/wawankusnun
- Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana. - Adalah tidak mungkin menjadi orang yang serba tahu, tetapi paling tidak jadilah orang yang tahu walau serba sedikit karena dengan itulah kita akan membangun masyarakat Kabupaten Bogor. -Memang kami bukan yang terbaik, tetapi kami berusaha untuk menjadi lebih baik.
Selamat Datang
Terima kasih, Anda telah mengunjungi WEbsite saya, semoga bermakna . .
Mari kita ciptakan Persekawan untuk keindahan hidup . .
Merdekaaaa!!!
Mengenai Saya
- H. Karyawan Fathurachman, SH., MH.
- Cibinong, Jawa Barat, Indonesia
- H.Karyawan Fathurachman SH,MH Lahir: Bogor, 13 Pebruary 1963 Panggilan:Wawan Khusnun, anak ke 11 dari 12 bersaudara. Bapak; H.Entol Muchamad Khusnun, Lahir : Menes Benten, 12 Desember 1911, seorang Perintis Kemerdekaan republik Indonesia dan terpilih menjadi Rois Nahdatul Ulama (NU) untuk wilayah Banten dan Lampung pada Muktamar Pertama Nahdatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Kabupaten Pandeglang-Banten Tahun 1938. Pondok Pesantren Al-Choeriyah di Citangkil Kabupaten Serang-Banten, merupakan Lembaga Pendidikan yang pernah dipimpinnya dimasa pendudukan Belanda. Pendidikan Formalnya ditempuh di HIS, MULO B dan AMS (Algemein Midelbaar School) di Batavia. Ibu: Hj. Siti Halimah, Lahir : Sukaraja - Bogor, 20 Januari 1925. Pendidikan terakhirnya Vorvoleg (Sekolah Kepandaian Putri). Ibu rumah tangga yang memperoleh penghargaan Pemerintah RI sebagai Veteran Pejuang Kemerdekaan karena amal bhaktinya kepada nusa, bangsa dan negara dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI. Istri: Hj. Dra. Saptariyani, Alumni FKIP-UIK Bogor, Anak : 1. PROLETINA PUSPANEGARA, Perempuan Lahir : Bogor, 20 Mei 1996; 2. GALIH CAKRABUANA, Laki-laki lahir : Bogor, 29 Juli 1998.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(59)
-
▼
September
(9)
- Tan Malaka membentuk Tentara Rahasia (devisi Bambo...
- Jawaban Terbuka
- Tan Malaka adalah bapak Republik Indonesia
- Hanya sekedar pendapat... Dirikan partai golput
- mohon doa dan restu dari warga agar kami dapat men...
- Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor kemarin dihabiskan...
- mari bangkit, kita bangun bangsa ini dengan sistem...
- Ngaing bakal datang:
- menumbuhkan kesadaran sebagai insan demokrasi
-
▼
September
(9)
Tanpa menafikkan program yang lain.Apakah anda setuju, jika misi saya berpijak pada 4 program utama: 1. Menciptakan kedaulatan pangan, 2. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan, 3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, 4. Pemberdayaan angkatan kerja?
Silahkan memilih persoalan apa yang terlebih dahulu harus diselesaikan di Kabupaten Bogor ? (boleh memilih lebih dari satu masalah)
Gambar Hadiri Pesta Rakyat

Serius dengar warga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar